Selasa, 25 September 2007

MOTOROLA

MOTOROLA ROKR E6
Hasil Perkawinan E680i + E2

Dalam hal ponsel musik, Motorola bukanlah pemain baru. Sebelum Sony Ericsson menggebrak dengan ponsel walkmannya, Motorola sudah mengenalkan E398 sebagai ponsel musik. Sayangnya Motorola kalah gesit dibandingkan Sony Ericsson. Pengembangan ponsel musik sepertinya kalah prioritas dibandingkan pengembangan ponsel tipis maupun modis. Akibatnya, Rokr E1 sebagai pengembangan E398, jauh dari harapan. Begitu juga dengan Rokr E2 yang kurang gregetnya di pasar. Untuk menutupi kelemahan dan menggantikan Rokr E2, Motorola mengeluarkan ponsel musik Rokr E6.

Desain
Seperti halnya E1 dan E2, Rokr E6 tetap mengambil bentuk batangan. Hanya saja pola batangannya berbeda dibandingkan pendahulunya. Kesan agak aneh pada E2 dihilangkan. Jadinya serba kotak memanjang, seperti E680, smartphone Motorola yang bergaya PDA phone dengan layer sentuh. Kesannya E6 itu seperti hasil perkawinan E680 dengan E2. Ada bagian yang mencolok di E2, yakni slot jack 3,5mm, juga terlihat pada E6. Begitu juga dengan speaker musik yang cukup besar dan berada di belakang bodi, mirip E2.

Tampak depan mulai dari atas, ada logo Motorola yang berada di speaker untuk bertelepon. Di bawahnya merupakan layar lebar resolusi 240x320 pixels dengan ukuran 2,4’ inchi. Layar tersebut punya kemampuan sentuh dan bisa diatur dengan menempatkan fitur andalan di bagian depan seperti shortcuts. Di bawahnya terdapat tombol navigasi lima arah yang dikelilingi tombol ikon merah, ikon hijau, akses langsung ke internet dan tombol kembali.

Di sisi kiri bodi, mulai dari atas ada pengaur volume, slot kartu memori SD. Ada juga tombol audio player untuk play/pause dan skip kiri/kanan. Sedangkan di sisi kanan, hanya ada shutter kamera dan tombol pengunci dengan cara geser. Pada sisi bawah terdapat slot kabel data USB yang juga berfungsi sebagai slot charger. Di sisi atas ada slot jack 3,5mm dan tempat gantungan tali. Pindah ke belakang bodi, pada bagian tasnya dikuasai speaker yang ditemani lensa kamera plus cermin.

Performa
Seperti pendahulunya, E6 bukanlah ponsel lemot. Setidaknya mangalami perbaikan dibandingkan kinerja E680i. Basis operasinya tetap sama, yakni Linux. Namun sejumlah aplikasi yang dihadirkan mengalami pembaruan. Dengan kemampuan layar sentuh, ponsel ini sangat pas bagi individu yang gemar ber-SMS dengan cara ‘mencolok-colok’.

Yang patut disayangkan dari performa E6 adalah miskin ruang memori internal. Hanya 8MB saja. Untungnya E6 mampu menggunakan memori jenis SD hingga 2GB.

Audio Player
Keluaran suara E6 tak perlu diragukan. Guna menyokong keluaran suara itu, E6 diperkuat equalizer dengan enam pilihan : off, bass boost, rock, treble bosst, vocal booster dan vocal reducer. Sayangnya tidak ada pilihan untuk mengedit equalizer.

File musik yang dimainkan tidak banyak, karena software yang digunakan adalah real player alias tidak ada perangkat pemutar lainnya. Seperti umumnya ponsel musik kelas atas, E6 diperkuat FM radio dan kemampuan mendengarkan musik dengan headset nirkabel melalui pola A2DP. Keberadaan jack 3,5mm juga berguna karena mudah untuk dikoneksikan ke banyak speaker.

Kamera
Punya kamera 2MP tanpa lampu kilat, sesungguhnya sudah terkategori ketinggalan jaman. Mungkin Motorola menganggap kamera bukanlah fitur andalan, sehingga tidak perlu terlalu bagus. Respon shutter lumayan cepat, sayangnya begitu obyek tertangkap dan keluar bunyi shutter, butuh waktu 3-4 detik untuk menyimpan gambar.

Untuk memperoleh hasil pemotretan terbaik, jangan lupakan fitur pendukung. Pencahayaan misalnya, bisa diatur pada normal, direct sun, incandescent dan fluorescent. Kemudian ada efek, mode pemotretan, kualitas dan ukuran foto serta pilihan folder penyimpanan hasil foto.

Kesimpulan :
+ Sistem operasi Linux
+ Ada slot jack 3,5mm
+ Bisa headset nirkabel A2DP
- Kamera tanpa lampu kilat
- Tidak mendukung 3G